Langsung ke konten utama

Di Kampus UKI, Menteri Yasonna Bicara Nilai Integritas dan Etika Songsong Indonesia Emas 2045


IKAFASAS
-  “Perguruan tinggi sudah seharusnya memiliki nilai-nilai integritas dan etika dalam proses pendidikannya. Karena profesi apa pun yang akan dihasilkan oleh universitas, dia harus menjadi manusia yang berintegritas dan beretika dalam bidangnya.

Sumber daya manusia seperti itulah yang dibutuhkan Indonesia untuk menyongsong “Visi Indonesia Emas 2045,” ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Prof. Yasonna H. Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D, dalam Bedah Buku Biografi ‘Anak Kolong Menjemput Mimpi’ dalam rangka Dies Natalis Universitas Kristen Indonesia (UKI) ke-70, di Auditorium Graha William Soeryadjaya UKI Cawang (21/07).

Yasonna Laoly membagikan pengalaman hidupnya yang tertuang dalam buku Biografi Politik 70 tahun Yasonna Laoly yang berjudul: Anak Kolong Menjemput Mimpi. “Buku ini menandai usia saya ke 70 tahun pada tanggal 23 Mei lalu. Usia saya sama dengan UKI, usia yang cukup untuk mengambil hikmah dari perjalanan kehidupan,” kata Yasonna.

“Saya diizinkan Tuhan untuk mendapat pengalaman menjadi anak sederhana, yang menempuh pendidikan tinggi hingga strata tiga, menjadi aktivis mahasiswa di bangku kuliah, kemudian ditugaskan menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas Nommensen, menjadi politisi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), dan terakhir menjadi birokrat sebagai Menteri,” kata Yasonna Laoly.

Diakui Yasonna Laoly dirinya sudah terbiasa dengan tantangan, juga hidup susah dan sederhana sejak kecil. “Maka dari itu saat diminta Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Hukum dan HAM, saya dengan rendah hati menerimanya, ini tantangan dan saya harus berbuat untuk negeri ini,” ujarnya.

“Tapi kenangan sebagai anak kolong, membuat saya tertempa untuk menjadi pribadi yang mandiri, berempati tapi juga tegas dan profesional. Satu lagi, nilai yang sangat saya junjung tinggi, yaitu integritas. Nilai ini selain memperoleh contoh dari orang tua, lebih tajam lagi tertempa pada diri saya sejak di bangku kuliah,” tegasnya.

“Kepada pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, yang saya pimpin sejak tahun 2014, saya tanamkan motivasi dalam menjalankan pekerjaannya, selalu berorientasi pada 4 L yaitu: to Live, to Love, to Learn, to Leave Legacy. Dari situlah kemudian kami mencanangkan nilai PASTI yang merupakan akronim dari Profesional, Akuntabel, Sinergitas, Transparan, dan Inovatif, untuk mengubah budaya kerja pegawai menjadi lebih positif di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM,” ujar Yasonna.

Dalam sambutannya, Rektor UKI Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA mengatakan acara bedah buku kali ini merupakan suatu kesempatan yang membanggakan bagi UKI. “Diberikan kesempatan untuk bisa melakukan bedah buku dari seorang yang sangat kami banggakan yakni  Yasonna H. Laoly. Karena memang begitu banyak kiprahnya dan keputusannya yang sangat kita kagumi khususnya bagi Fakultas Hukum UKI baik S1, S2 dan S3,” kata Dhaniswara.

“Bagi para mahasiswa UKI bahwa tidak ada yang tidak mungkin seorang yang awalnya biasa biasa saja pada akhirnya menjadi seorang figur yang luar biasa. Kalau Yasonna Laoly bisa, kita juga pasti bisa. Asalkan kita mau jadikan Yasonna Laoly menjadi teladan dan contoh bagi kehidupan kita,” pesannya.

Sebagai narasumber dalam bedah buku, Wakil Ketua MPR RI, H. Arsul Sani, S.H., M.Si., LL.D. mengutarakan kekagumannya pada Yasonna Laoly, “ Saya terinspirasi dengan cara kerja Yasonna Laoly. Sebagai  mitra kerja, kami terbiasa berdebat dalam perspektif akademik. Penting memiliki pengalaman sebagai aktivis untuk di kemudian hari menjadi politisi, tentu saja dengan perspektif akademis yang kuat,” kata Arsul Sani.

Turut hadir para narasumber dalam bedah buku diantaranya Dr. Maruarar Siahaan, S.H. (Hakim MK 2003-2006),  J. Osdar (Wartawan Senior Kompas) dan moderator Dr. Bernard Nainggolan, S.H., M.H. (Dosen Prodi Doktor Hukum UKI).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BRIN dan Jamur Cikuda Nusantara Sepakat Kembangkan Teknologi AMCS

IKAFASAS -  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Elektronika (PRE) – Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) telah mengembangkan teknologi   Autonomous Monitoring and Controlling System  (AMCS). AMCS merupakan perangkat yang berfungsi untuk melakukan pemantauan dan kendali terhadap kondisi lingkungan pertanian. Untuk mengetahui kinerja teknologi AMCS yang telah dikembangkan di lingkungan yang sebenarnya, PRE OREI – BRIN bermitra dengan PT Jamur Cikuda Nusantara. Di lahan budidaya jamur milik PT Jamur Cikuda Nusantara inilah, teknologi AMCS akan diterapkan. Kesepakatan antara kedua belah pihak ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Yusuf Nur Wijayanto selaku Kepala PRE dan Maria Ekaristi Sushintawati selaku Direktur Utama PT. Jamur Cikuda Nusantara di Gedung 124 KST BJ Habibie Serpong pada Rabu (29/5/2024). “Kegiatan ini diinisiasi oleh Kelompok Riset  Secured Electronic Design  dengan PIC dari kerjasama ini ...

UKI dan CUCAS Perkuat Kerja Sama, Peluang Bisnis Kini di Depan Mata

Foto bersama UKI dan CUCAS IKAFASAS -   Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta baru saja menggelar pertemuan bersama dengan China’s University and College Admission System (CUCAS). Pertemuan tersebut digelar di Gedung Rektorat UKI, Jakarta, Jumat (19/7/2024). Agenda pertemuan itu adalah untuk memperkuat kerja sama antara UKI dengan CUCAS. Diharapkan, lewat kerja sama tersebut, SDM Indonesia akan semakin siap dan tangguh ketika akan bekerja pada perusahaan-perusahaan Cina yang akan segera berinvestasi di Indonesia. Dalam pertemuan, CUCAS diwakili Profesor Grand Wu yang membawahi bidang kerja sama antara Cina dan Indonesia. Sedangkan dari UKI, hadir antara lain Rektor UKI Profesor Dhaniswara Hardjono, Wakil Rektor Ied Veda Sitepu, Wakil Rektor Hulman Panjaitan, Dekan Fakultas Sastra dan Bahasa Susanne Sitohang, Dewi Sulistyowati Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, serta Ketua Ikatan Fakultas Sastra dan Bahasa (Ikafasas) UKI, Basilio Dias Araujo, yang saat ini juga di...

Catat, UKI Kampus Unggul: Kedepankan Kolaborasi Internasional

IKAFASAS - Berkaitan dengan pemberitaan pada salah satu media, pada Kamis, 21 Maret 2024, pukul 20.25 WIB dengan judul berita : “Termasuk UKI ? Ini Daftar 33 Universitas Terlibat Perdagangan Orang Modus Magang Mahasiswa di Jerman” (dengan melampirkan gambar bendera merah putih dan bendera Universitas Kristen Indonesia (UKI). Hal mana pemberitaan tersebut berawal dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri yang mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus pengiriman program magang mahasiswa ke negara Jerman melalui program Ferienjob.  Berikut kami sampaikan klarifikasi kepada masyarakat: Kerja sama UKI dengan PT. Sinar Harapan Bangsa ditandatangani sebagai bagian dari program kerja sama UKI, namun kegiatan pengiriman mahasiswa tidak diteruskan karena surat edaran Dirjen Dikti Kemdikbudristek RI yang menyatakan progam tersebut dihentikan. Sebagai institusi Pendidikan Tinggi yang tunduk program pemerintah, UKI patuh pada surat edaran tersebu...