Jakarta- “Tantangan perguruan tinggi adalah kemajuan teknologi yang memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya dalam berkarya. Kehadiran kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence) pada satu sisi memberi keuntungan bagi umat manusia dalam hal kemudahan dan menciptakan banyak peluang namun di sisi lain kita juga melihat ancaman-ancaman yang mengintai sisi kemanusiaan kita, “ ujar Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA, pada Sidang Terbuka Universitas Kristen Indonesia (UKI) dalam rangka Dies Natalis UKI ke-70 dan Lustrum UKI ke-XIV, Senin 16 Oktober 2023 di Auditorium Graha William Soeryadjaya, UKI Jakarta Timur.
Dr. Dhaniswara K. Harjono mengingatkan dosen untuk menanamkan nilai-nilai dan etika kepada mahasiswa. “Karena itulah yang akan menjadi perisai dan meluputkan mahasiswa dari hantaman perubahan yang tak mungkin dielakkan,” katanya.
Dalam Sidang Terbuka Dies Natalis UKI ke- 70, Dhaniswara ungkapkan rasa syukurnya karena target yang dicanangkan menjadi perguruan tinggi unggul untuk menghasilkan SDM unggul berhasil dicapai.
“Kerja sama internasional sudah cukup banyak dilakukan. Dalam waktu dekat, satu semester ke depan, Prodi Manajemen FEB UKI mengadakan Program International Double Degree bekerja sama dengan Coventry University, Inggris. Pertukaran mahasiswa dan dosen juga sudah dilakukan baik ke Asia dan Eropa. Dan sejak tahun 2018, UKI memiliki Kantor Urusan Internasional UKI,” ujar Dhaniswara.
Lebih lanjut, Rektor UKI mengajak mahasiswa sebagai generasi Indonesia Emas untuk belajar sebaik-baiknya demi pembangunan bangsa, demi terwujudnya visi Indonesia Emas yang diarahkan pada perwujudan Indonesia yang maju, adil, dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tantangan ke depan tidak akan mudah. Kita dituntut untuk berpikir terbuka terhadap hal-hal yang baru dan inovatif karena dunia berubah dengan cepat. Apa yang kita pelajari di ruang kelas mungkin tidak lagi up to date pada saat kita masuk ke dunia kerja. Oleh sebab itu, pupuklah sikap pembelajar dalam diri kita. Sikap pembelajar adalah bekal yang sangat berharga dalam kita berkarya,” kata Dhaniswara.
Universitas Kristen Indonesia mendukung program-program pemerintah, seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan alternatif pembelajaran di luar kelas bagi mahasiswa untuk menggali potensi dan memperluas wawasan.
Dr. Dhaniswara menjelaskan berbagai kegiatan pengembangan nalar, minat dan bakat, serta organisasi kemahasiswaan terbuka bagi mahasiswa UKI. “Berbagai teori pengembangan karakter dan kompetensi menyatakan bahwa soft skills atau kemahiran insaniah diperoleh lebih banyak di dalam wahana organisasi kemahasiswaan dimana mereka belajar mandiri, berkomunikasi, mewujudkan ide-ide menjadi program, serta mendewasakan mereka,” tambahnya.
Dalam berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, UKI hadir untuk memberi solusi, dengan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang dimilikinya, para dosen menjadi bagian dari solusi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
“Kepekaan sosial kita sebagai masyarakat akademis terus harus diasah agar ilmu yang kita miliki dan keberadaan kita sebagai masyarakat akademis dapat tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat,” harap Dhaniswara.
Komentar
Posting Komentar