Langsung ke konten utama

Menengok Sejarah Singkat Kekristenan di Indonesia

Altar Gereja Misionaris Hati Kudus di Kepulauan Kei, Maluku antara abad ke-19 dan ke-20.(Wikimedia Commons)

IKAFASAS - Kristen adalah salah satu agama yang dianut oleh cukup banyak masyarakat di Indonesia. Mulanya, ajaran Kristen lebih dulu berkembang di negara-negara barat, khususnya Eropa dan Amerika. Salah satu negara Eropa yang mayoritas menganut agama Kristen adalah Belanda. Belanda termasuk negara barat yang pernah menjajah Indonesia. Ketika datang ke Indonesia, tepatnya Maluku pada 1575, secara tidak langsung Belanda juga membawa ajaran Kristen. Sejak saat itu, agama Kristen pun mulai menyebar di berbagai wilayah di Indonesia. 

Sebelum ajaran Kristen masuk, misi penyebaran ajaran agama Katolik-Kristen sudah lebih dulu dilakukan oleh Portugis yang sedang melakukan misi pelayaran dengan mengusung 3G, yaitu gold, glory, dan gospel.  Namun, setelah Belanda menduduki Maluku pada 1575, kedudukan bangsa Portugis mulai tergeser. Bahkan, kekuasaan Portugis berhasil diambil alih oleh Belanda pada era VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda).

Pada masa itu, Belanda datang ke Indonesia dengan membawa misi dagang sekaligus misi penyebaran ajaran agama Kristen Protestan di Maluku. Dengan adanya ajaran baru ini, Belanda pun melarang keras berbagai kegiatan agama Katolik yang dibawa Portugis dan mulai menyebarkan ajaran Kristen Protestan. Hal ini dilakukan karena memang para petinggi VOC mayoritas beragama Kristen. 

Oleh karena itu, mereka mengganti posisi para imam Katolik yang berkebangsaan Portugis dengan pendeta Protestan dari Belanda. Tidak berhenti di situ, ketegasan Belanda tentang pemberhentian ajaran agama Katolik juga dapat dilihat dari penerapan hukuman mati yang mereka keluarkan bagi para imam Katolik yang masih ketahuan melakukan misi penyebaran injil. 

Salah satu korban adalah Pastor Edigius d'Abreu SJ yang dibunuh di Kastel Batavia pada 1624. Setelah ajaran Kristen mulai menyebar, Belanda berhasil mendirikan gereja pertama di Maluku yang bernama Indische Kerk pada 1605. Sejak saat itu, dibangun gereja-gereja lain di Indonesia Timur. Walaupun ajaran Katolik sudah memudar, hingga sekarang baik agama Kristen atau Katolik masih terus berkembang di Indonesia. (SUMBER: KOMPAS.COM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BRIN dan Jamur Cikuda Nusantara Sepakat Kembangkan Teknologi AMCS

IKAFASAS -  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Elektronika (PRE) – Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) telah mengembangkan teknologi   Autonomous Monitoring and Controlling System  (AMCS). AMCS merupakan perangkat yang berfungsi untuk melakukan pemantauan dan kendali terhadap kondisi lingkungan pertanian. Untuk mengetahui kinerja teknologi AMCS yang telah dikembangkan di lingkungan yang sebenarnya, PRE OREI – BRIN bermitra dengan PT Jamur Cikuda Nusantara. Di lahan budidaya jamur milik PT Jamur Cikuda Nusantara inilah, teknologi AMCS akan diterapkan. Kesepakatan antara kedua belah pihak ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Yusuf Nur Wijayanto selaku Kepala PRE dan Maria Ekaristi Sushintawati selaku Direktur Utama PT. Jamur Cikuda Nusantara di Gedung 124 KST BJ Habibie Serpong pada Rabu (29/5/2024). “Kegiatan ini diinisiasi oleh Kelompok Riset  Secured Electronic Design  dengan PIC dari kerjasama ini ...

UKI dan CUCAS Perkuat Kerja Sama, Peluang Bisnis Kini di Depan Mata

Foto bersama UKI dan CUCAS IKAFASAS -   Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta baru saja menggelar pertemuan bersama dengan China’s University and College Admission System (CUCAS). Pertemuan tersebut digelar di Gedung Rektorat UKI, Jakarta, Jumat (19/7/2024). Agenda pertemuan itu adalah untuk memperkuat kerja sama antara UKI dengan CUCAS. Diharapkan, lewat kerja sama tersebut, SDM Indonesia akan semakin siap dan tangguh ketika akan bekerja pada perusahaan-perusahaan Cina yang akan segera berinvestasi di Indonesia. Dalam pertemuan, CUCAS diwakili Profesor Grand Wu yang membawahi bidang kerja sama antara Cina dan Indonesia. Sedangkan dari UKI, hadir antara lain Rektor UKI Profesor Dhaniswara Hardjono, Wakil Rektor Ied Veda Sitepu, Wakil Rektor Hulman Panjaitan, Dekan Fakultas Sastra dan Bahasa Susanne Sitohang, Dewi Sulistyowati Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, serta Ketua Ikatan Fakultas Sastra dan Bahasa (Ikafasas) UKI, Basilio Dias Araujo, yang saat ini juga di...

Catat, UKI Kampus Unggul: Kedepankan Kolaborasi Internasional

IKAFASAS - Berkaitan dengan pemberitaan pada salah satu media, pada Kamis, 21 Maret 2024, pukul 20.25 WIB dengan judul berita : “Termasuk UKI ? Ini Daftar 33 Universitas Terlibat Perdagangan Orang Modus Magang Mahasiswa di Jerman” (dengan melampirkan gambar bendera merah putih dan bendera Universitas Kristen Indonesia (UKI). Hal mana pemberitaan tersebut berawal dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri yang mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus pengiriman program magang mahasiswa ke negara Jerman melalui program Ferienjob.  Berikut kami sampaikan klarifikasi kepada masyarakat: Kerja sama UKI dengan PT. Sinar Harapan Bangsa ditandatangani sebagai bagian dari program kerja sama UKI, namun kegiatan pengiriman mahasiswa tidak diteruskan karena surat edaran Dirjen Dikti Kemdikbudristek RI yang menyatakan progam tersebut dihentikan. Sebagai institusi Pendidikan Tinggi yang tunduk program pemerintah, UKI patuh pada surat edaran tersebu...